Chandra mengakui material pembangunan KA cepat Jakarta-Bandung kebanyakan didatangkan dari China. Di sisi lain, aktivitas perekonomian di China masih banyak yang terhenti akibat virus mematikan tersebut.
Walau demikian, KCIC mulai mencari sumber material dari negara lain.
"Memang sudah ada material ketemu yang kebetulan stoknya habis. Kalau enggak ada lagi kita cari ke negara lain," jelasnya.
Di samping itu, ada sekitar 300 pekerja asal China yang membantu proses konstruksi KA cepat Jakarta-Bandung. Tapi, sampai sekarang mereka masih tertahan di China.
Karenanya pihak KCIC tengah mendorong pekerja dari Tanah Air untuk menyelesaikan pembangunan proyek itu.
"Saya kasih tahu kontraktor, upayakan maksimum pekerja dari Indonesia," ucapnya.
Pihaknya meminta, para pekerja domestik tak bergantung dengan tenaga kerja asal China sehingga pengerjaan proyek bisa terus berjalan.
Karena, belum bisa dipastikan kapan para pekerja asal China bisa kembali bekerja mengerjakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Ini saya sedang hapus kontraktor, bikin plan-nya sesuai kondisi saat ini. Jangan berandai-andai menunggu mereka datang dulu," tandasnya.