Sekretaris Desa Komodo Ismail Sabtu (16/1/2021) malam, dilansir Antara, membenarkan hal tersebut dan mengatakan bahwa anak itu saat ini sudah dirawat intensif di RS Siloam.
“Iya benar masih dirawat di RS Siloam, pergelangan tangannya putus dan ada beberapa bagian wajahnya juga yang digigit,” katanya.
Ismail menceritakan kronologi kejadian mengerikan itu. Balita itu awalnya sedang bermain tak jauh dari ibunya, sebab saat itu ayahnya tak sedang berada di rumah. Balita itu sedang bermain dengan seutas tali yang di ujung tali diikat dengan botol plastik.
Botol tersebut sepertinya menarik perhatian komodo. Tiba-tiba komodo yang memang sudah berada di bawah rumah itu menggigit botol tersebut dan menariknya sehingga anak tersebut kemudian terjatuh.
Setelah jatuh, komodo tersebut langsung menyerang bocah itu dan menggigit pergelangan tangannya sehingga terputus. Tak hanya bagian tangan, komodo yang berukuran sedang itu juga menggigit sebagian wajah dari bocah balita tersebut.
Ibu balita yang berada tak jauh dari lokasi anaknya jatuh langsung kaget karena anaknya menangis-nangis. Saat melibat anaknya sedang digigit komodo, ia langsung berteriak dan meminta tolong.
"Sempat ada perlawanan antara ibu dan komodo itu. Setelah akhirnya karena banyak warga yang mendengar teriakan ibu dan anak itu akhirnya pada datang," tambah dia.
Menanggapi kejadian itu, Ketua DPC Partai Bulan Bintang (PBB) kabupaten Manggarai Barat Ali Sehidun mengatakan peristiwa ini sangat menyedihkan sekali.
Menurut Ali, dengan kejadian ini semoga ada hikmah sehingga kedepanya tidak ada lagi binatang Komodo yang masuk sampai pemukiman warga. Apalagi sampai masuk di kolong rumah warga disana.
“Saya sangat berharap kepada pihak Taman Nasional Komodo dan Pemda Mabar untuk sama-sama memikirkan solusinya supaya kedepanya tidak ada lagi Komodo yang masuk sampai pemukiman warga,” kata Ali dalam keterangan, Minggu (17/1/2021).
Untuk itu, Ali menyarankan bahwa alternatif yang bisa di lakukan pemerintah daerah dan Taman Nasional Komodo dalam waktu dekat ini adalah, misalnya harus bikin tembok atau pagar besi disekeliling kampung komodo.
“Memang ini butuh biaya yang besar. Tapi hal ini penting dan wajib dilakukan oleh pemerintah supaya warga disana tidak ada lagi yang digigit komodo, juga ternak-ternak yang dimikiki wargapun tidak akan dimakan komodo lagi,” tegasnya.
Ali yang juga Pengurus Asosiasi Kapal Pariwisata Labuan Bajo itu berharap persoalan ini segera ditanggapi serius oleh pihak Pemerintah Daerah Manggarai Barat dan Taman Nasional Komodo.pem