Setelah berhasil dibujuk petugas untuk keluar lalu warga akhirnya berhasil membongkar bangunan rumah bambu tersebut.
Dari informasi beberapa warga sekitar, Robil adalah warga Desa Seketi yang menikah dan tinggal bersama istrinya di Mojokerto. Setelah beberapa lama Robil berpisah dengan istrinya, diduga Robil mengalami guncangan jiwa, lalu kembali ke Seketi dan mendirikan bangunan bambu diatas atap rumah milik Sutoyo. Saat warga hendak melarang, Robil kerap marah-marah dan melakukan perlawanan sehingga membuat warga ketakutan dan membiarkannya Robil mendirikan bangunan bambu diatas atap yang ditempatinya sampai saat ini.
Sekretaris Desa Seketi, Fery Ariestyanto, menjelaskan Robil mendirikan bambu bambu itu lantaran Robil memiliki hak tanah dari keluarganya yang berada di lokasi tak jauh dari rumah tersebut. Namun pada saat dilakukan mediasi dengan pihak keluarganya yang ada di Mojokerto untuk melakukan pembokaran, sampai saat ini tidak ada tanggapan. Sehingga warga melakukan pengaduan untuk melakukan pembongkaran secara paksa.
"Sebab rumah yang ditempati banguanan bambu tersebut mengalami kebocoran saat hujan," ujar Fery Ariestyanto.
Fery menyebut, setelah dilakukan pembongkaran bangunan bambu yang didirikan oleh Robil tersebut, warga akan membanggunkan tempat yang layak huni di belangkang rumah ketua RT. Sebab, pihak keluarganya yang ada di Mojokerto tidak mau menerima Robil kembali. Lantaran Istrinya sudah menikah lagi.
"Jadi setelah selesai diperbaiki, Cak Robil ini nanti akan dikembalikan lagi," tandas Fery.
Sementara itu Kapolsek Balongbendo, Kompol Ari Priambodo, menyebutkan untuk saat ini Robil dibujuk oleh petugas untuk menempati ruang isolasi sambil menunggu tempatnya selesai dibangunkan oleh warga. Dan menunggu kejiwaannya kembali tenang dan tidak merasa lagi ada tekanan.jn