Bahkan, sejumlah kalangan menilai kader partai Golongan Karya lah yang layak duduk di kursi MPR tersebut. Sebab, Golkar adalah posisi urutan ke dua suara terbanyak, yang saat ini duduk di kursi Senayan Jakarta, periode 2019-2024.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhamad Lukman Edy mengatakan, penunjukan terhadap seorang ketua MPR itu tidak seperti urutan kacang seperti nomor 1,2, dan 3.
Sebab, penunjukan seseorang yang layak menjadi ketua MPR itu, berdasarkan paket atau kesepakatan bersama. Faktanya, ketika pak Amien Rais menjadi ketua MPR pertama di era reformasi itu bukan dari partai pemenang pemilu nomor satu atau dua.
"Kemudian, dilanjutkan dengan pak Taufik Kemas dan juga pak Zulkifli Hasan juga sama, berdasarkan kesepakatan bersama yang menentukan siapa yang terpilih yang ditunjuk sebagai ketua MPR," katanya, saat ditemui di Restoran Batik Kuring, Jakarta Selatan, Jumat, (12/7).
Kesepakatan bersama itu menurut Lukman, adanya koalisi yang mengusungnya, siapa yang akan ditunjukan sebagai calon, serta dipilih secara one man one vote yang ada di MPR, dan itu adalah mekanismenya.
Jadi, melalui mekanismenya itu, pasti nantinya berbicara terdahulu di internal koalisi 01, supaya 01 ini tetap solid dan baru akan berbicara dengan yang lain. Sebab 01 sendiri belum bisa menjadi ketua MPR, karena suaranya tidak cukup, untuk dipih menjadi ketua MPR itu.
"Kalau hanya mengandalkan suara dari pihak 01, makanya harus bareng dengan suara DPD dan ngambil dari koalisi 02," bebernya.
Lukman mengakui, memang hari ini pihaknya, terus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, yang berasal dari sesama Parpol untuk memberikan dukungan kepada pak Muhaimin untuk duduk di kursi MPR tersebut.
"Pak Muhaimin sendiri sudah menghadap pak Ma'ruf Amin, mungkin sudah berbicara dengan pak Jokowi, pak Air Langga dan saya kira seperti itu," tuturnya.
Namun, meski ini adalah keinginan seseorang, jelas Lukman, tetapi hak sepenuhnya tergantung koalisi 01, plus dengan kelompok yang ada di DPD hingga pak Presiden.
"Karena pak, Jokowi sebagai tokoh sentral di 01 itu. Dan dari pak Jokowi sendiri itu tentunya yang kita akan dengar," tutupnya.goms