Pasalnya banyak warga sekitar yang mendadak kaya karena adanya pembebasan lahan kilang minyak dari PT. Grass Roof Refinery (GRR) Tuban. Kabarnya perusahaan tersebsar itu akan beroperasi pada tahun 2024 itu dengan lahan seluas 1.050 hektar dengan rincian 821 lahan darat dan sisanya reklamasi laut.
Kemarin Minggu (14/2/2020) sempat viral di media sosial dengan adanya 17 mobil baru yang didatangkan ke desa tersebut dengan menggunakan pengawalan polisi. Sebelumnya sudah ada sekitar 159 mobil baru yang di beli warga Sumurgeneng dengan cash. Sehingga berdasarkan informasi yang di himpun oleh Realita.co total mobil baru yang ada di Desa itu sekitar 176 mobil.
"Iya benar, kemarin warga saya beli mobil yang dikawal oleh polisi. Itu yang kemarin sempat menolak kilang minyak dan akhirnya uangnya melalui konsinyasi di Pengadilan Negeri (PN) Tuban," ujar Gihanto, Kades Sumurgeneng saat ditemui oleh awak media.
Lanjut Kepala Desa yang masih muda itu juga tidak menyangka kalau Desa Sumurgeneng bisa menjadi kampung miliyader. Dia juga menambahkan, kalau dulu warga ini dari dulu memang petani tulen, setelah ada pembebasan lahan dari kilang minyak yang mayoritas miliknya warga Sumurgeneng.
"Alhamdllah dengan senang hati warga saya bisa menerima semua dan untuk nilai sudah bisa digunakan sesuai yang di inginkan warga. Ada yang di buat membeli tanah, rehab rumah, dan yang di pakai untuk membeli mobil," tuturnya.
Sementara Siti Nurul Hidayatin itu salah satu warga yang mendapat pembebasan lahan dari GRR tersebut sangat merasa bersyukur. Dirinya juga gak menyangka akan bisa seperti saat ini. Selain itu hasil dari pembebasan lahan itu dia pakai untuk investasi, beli rumah, didepositkan, dan sebagian dipakai untuk membeli mobil.
"Ya saya bersyukur mas bisa beli mobil dan investasi. Selain itu dengan adanya pembebasan tanah ini warga Sumurgeng jadi makmur, dan desa saya sekarang terkenal menjadi kampung miliyader" Pungkas wanita yang juga sebagai Ketua PAC. Fatayat Nu tesebut.su