"Kami sudah mendapat paparan dari BPCB Jatim terkait temuan warga berupa perahu baja di Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng ini dan kami akan menindaklanjutinya," terang Kabid Kebudayaan Disbudpar Lamongan, Mifta Alamuddin, Jumat (11/10).
Lanjut Alamuddin, proses pengangkatan ketiga perahu yang diperkirakan peninggalan masa penjajahan tersebut akan dilakukan dalam waku dekat.
"Kami upayakan segera untuk solusi pengangkatan perahu baja ini. Adapun skenario pengangkatan perahu tersebut, kata mifta, kemungkinan akan dilakukan dengan menggunakan alat berat berupa crane atau excavator. "Karena terpendam lumpur, dan sudah pernah diupayakan warga untuk diangkat secara manual ternyata tak sanggup, maka solusinya adalah pengangkatan perahu menggunakan alat berat.
Seperti diberitakan sebelumnya, keberadaan tiga perahu berbahan baja yang tenggelam di dasar sungai Bengawan Solo tersebut pertama kali diketahui warga Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan. BPCB Jatim juga telah melakukan identifikasi tahap awal dan merekomendasikan agar perahu tersebut diangkat ke daratan untuk memastikan apakah perahu tersebut peninggalan Jepang atau Belanda.ind