Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, mengkritik Idham yang hanya mampu memberikan imbauan tanpa penindakan.
"Kalau mengimbau itu pekerjaan ormas," ujar Mu'ti, Sabtu (14/11).
Menurut Mu'ti, Polri seharusnya bisa berbuat lebih banyak menyikapi kerumunan yang tak patuh protokol kesehatan.
Di tahap preventif, polisi bisa mengajak pengelola acara bermusyawarah dan menjelaskan aturan hingga konsekuensi apabila protokol kesehatan tak dijalankan.
Mu'ti pun mengingatkan agar penindakan terhadap pelanggar protokol kesehatan diberlakukan secara adil.
"Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan kesungguhan pemerintah dalam penanganan dan penanggulangan Covid-19, jajaran pemerintah harus lebih tegas dan adil kepada semua pihak. Jangan hanya kasar kepada rakyat kecil," jelasnya.
Sebelumnya, Muhammadiyah meminta Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menegur kerumunan yang terjadi di acara Rizieq. Muhammadiyah menilai seluruh kegiatan yang tidak mematuhi protokol kesehatan harus ditertibkan.
"Aparatur pemerintah, khususnya Satgas Covid-19, seharusnya berani menegur dan menertibkan semua acara yang tidak mematuhi protokol, termasuk acara Habib Rizieq Syihab," kata Mu'ti, Jumat (13/11).
Menurut Mu'ti, Rizieq seharusnya memberikan contoh untuk mematuhi protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Serta mengajak FPI menjadi warga yang baik.
"Sebagai pemimpin umat, Habib Rizieq semestinya memberikan contoh agar dalam setiap kegiatan mematuhi protokol Covid-19 dan mengajak anggota FPI dan massa untuk menjadi warga yang baik," tandasnya.