Dalam acara orientasi tersebut, peserta yang berasal dari 94 negara diberikan pengenalan budaya dan kearifan lokal, sebagai bekal tinggal di Indonesia.
Darmasiswa RI (DRI) sendiri merupakan program pemberian beasiswa non-gelar selama satu tahun oleh pemerintah RI kepada mahasiswa asing dari negara-negara mitra/sahabat, untuk belajar bahasa Indonesia dan seni budaya Indonesia pada perguruan tinggi negeri dan swasta, atau lembaga pelatihan di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi, mengatakan program Darmasiswa mampu meningkatkan hubungan persahabatan antara Indonesia dan negara lain, serta berkontribusi pada perdamaian dan ketertiban dunia.
"Kemendikbud selalu mempunyai komitmen untuk memberikan kontribusi pada hubungan persahabatan itu, dan program Darmasiswa adalah salah satu cara untuk mewujudkan komitmen tersebut," ujar Didik.
Selain sebagai hubungan timbal-balik (resiprokal) pemberian beasiswa antara Indonesia dengan negara mitra, kata Didik, program Darmasiswa telah menjadi program soft diplomacy atau people to people contact, dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.
Program Darmasiswa yang dilaksanakan sejak tahun 1974, hingga kini telah diikuti 7.852 peserta dari 117 negara sahabat. Untuk tahun akademik 2018-2019, para peserta mencapai 679 orang yang mengikuti pendidikan di 70 perguruan tinggi Indonesia.
Didik meminta, para peserta nantinya tidak hanya belajar di perguruan tinggi, tapi juga dari masyarakat sekitar. Pengalaman dan ilmu yang didapat, pun diharapkan diinformasikan seluas-luasnya sekembalinya ke negara masing-masing.
"Saya berharap program ini terus berlanjut dan berperan lebih besar dalam mendukung upaya Indonesia untuk meningkatkan pengembangan bahasa Indonesia dan diplomasi budaya Indonesia di luar negeri," tandas Didik.yl