Dalam orasinya, Jwoansah selaku koordinator Sedulur Kabupaten Rembang mengatakan, kami bersama-sama ratusan masyarakat Rembang menolak kedatangan ulama besa Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab (HRS) di bumi Kartini (Rembang).
“Saya menangkap berbagai informasi dari media, seorang yang benar-benar mengaku ulama harusnya tidak melakukan hasutan untuk membenci sesama,” ucapnya.
“Rizieq Shihab bukan imam besar umat Islam, karena beliau tidak bisa menjadi panutan kita bersama, ia hanya ulamanya FPI. Saat ini seluruh masyarakat Kabupaten Rembang menginginkan kehidupan yang damai, aman, tentram, rukun dan bersahabat,” terangnya.
"Meskipun dalam melakukan orasi hanya berlangsung 10 menit saja, saya merasa puas karena tanggapan dari kami sudah di dengarkan oleh pihak Kepolisian", imbuh Jwoansah kepada awak media.
“ Karena masih dalam Pandemi Covid-19 kita harus tetap mengikuti aturan protokol kesehatan, kita juga mengikuti aturan pihak Kepolisian,” tuturnya.
Kabagops Polres Rembang, Kompol Kelik Budi Antara menghimbau kepada seluruh masyarakat yang melakukan orasi agar segera membubarkan diri.
“ Mungkin cukup sudah orasi yang saudara-saudara sampaikan, mengingat saat ini masih pandemi Covid-19, agar tidak menimbulkan cluster baru di Kabupaten Rembang dan mempermudah virus Corona menyebar, agar saudara semua segera untuk membubarkan di masing-masing,” tegas Kelik.sudiharjo