Lantaran penambahan klaster baru tersebut datang dari kantor Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Ponorogo. Tak tanggung-tanggung 12 orang dinyatakan positif setelah salah satu pegawai BPPKAD meninggal karena terpapar virus asal Wuhan Cina tersebut.
Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ponorogo, Agus Pramono mengatakan. Kasus penambahan pasien covid-19 yang diberi nama Klaster perkantoran ini, berawal dari adanya salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) yang pulang dari luar kota, sesampainya di Ponorogo merasakan tidak enak badan dengan gejala sesak nafas, setelah dilakukan perawatan akhirnya meninggal dunia. "Kasus di BPKAD, khususnya dibidang pendapatan, tambahan 13, dimana 12 merupakan kontak erat kasus ASN meninggal, dan 1 kasus baru cleaning service," ujarnya, Senin (30/11).
Agus menjelaskan, penambahan kasus covid-19 di kantor BPKAD di akibatkan adanya kelalaian pegawai dalam menjalankan Protokol Kesehatan di saat bekerja. "Ketika dilakukan rapid di bidang pendapatan kemarin, ada ASN yang lalai, di kantor nggak pakai masker. Seharusnya dikankor tetep pakai masker, karena ini terus terang peningkatan banyak,"tambahnya.
Agus berharap, dengan adanya kasus penambahan pasien covid 19 dari klaster perkantoran tidak melebar dan dapat di berhentekan. "Hari ini dari Dinkes melakukan pengiriman rapid test yang diswab ke Surabaya, ada tambahan ya kita berharap tidak menambah klaster perkantoran," pungkasnya. Win