Paguyuban yang beranggotakan pedagang makanan, pakaian, dan souvenir eks PKL alun-alun Lamongan ini menyesalkan masih banyaknya pedagang yang berjualan di sekitar alun-alun pasca relokasi.
Mansur selaku Ketua paguyuban mengatakan harusnya pemerintah konsisten dengan rencana-rencana yang sudah didiskusikan bersama PKL. "Kalau pemerintah konsisten dengan kebijakan yang dulu disampaikan saat rapat relokasi bersama teman-teman, saya yakin kita tidak akan mengeluh seperti ini," Kata Mansur.
"Dulu kita di alun-alun itu kan di kejar-kejar. Di depan pedagang di pagari, lalu dengan alasan parkir dan sebagainya lalu kita di relokasi kesini. Tetapi nyatanya tidak konsisten. Sekarang kita pindah kesini tetapi di belakangan pemda itu pedagang bak jamur di musim penghujan. Akhirnya kita mati," Kata pria yang akrab dipanggil Abah Mansur ini menceritakan kronologi relokasi eks PKL alun-alun Lamongan.
Pada dasarnya para pedagang memaklumi jika pasca relokasi harus adaptasi lagi dengan tempat baru dan itu butuh proses. Selain itu, pedagang yang telah direlokasi Pemerintah Kabupaten Lamongan ini juga merasa berterima kasih karena sudah dibangunkan tempat berjualan yang layak. Namun pedagang berharap agar hal ini diikuti dengan kebijakan pemerintah untuk menertibkan pedagang yang liar. Akibat masih banyaknya pedagang liar di sekitar alun-alun dan pemkab Lamongan, para pedagang di Jalan Andansari harus bertahan sekuat tenaga bertahan selama hampir setahun ini.
"Kita disini hampir setahun ini mati tetapi bertahan dan berusaha keras," ucap Mansur
Sementara, Agus Budiono selaku Sekretaris Paguyuban juga mengeluhkan pembangun fasilitas penunjang lokasi berjualan yang belum juga di realisasikan pemerintah.
"Tadi (soal pedagang liar di sekitar alun-alun dan pemkab) itu faktor eksternal. Sambil lalu kita juga menunggu realisasi pembangunan fasilitas pendukung internal lokasi berjualan," Kata Agus Budiono.
Sebelumnya, Agus Budiono menceritakan bahwa Pemerintah Kabupaten Lamongan pernah berjanji akan membangun fasilitas pendukung lokasi berjualan seperti taman dan tempat expo atau hiburan lainnya. Tujuannya adalah agar lokasi berjualan yang berada di Jl. Andansari (Selatan Pasar Ikan Lamongan) ini menjadi ramai pengunjung. Namun sampai hari ini belum juga terealisasi.
"Kita meminta agar pembangunan fasilitas tersebut segera dipercepat pembangunannya oleh pemerintah karena kita sudah menunggu 1-2 tahun ini belum juga selesai dibangun," Pungkas Agus Budiono.
Berdasarkan pantauan tim realita.co memang masih terdapat beberapa pedagang yang berjualan di sekitar Alun-alun Kabupaten Lamongan. Para pedagang yang biasanya mulai berjualan di malam hari ini memang tidak berjualan area dalam dan trotoar alun-alun, namun rata-rata pedagang berjualan di jalan sebelah trotoar alun-alun.nob