Rusia saat ini telah memiliki dua vaksin dan dilaporkan siap melakukan vaksinasi massal pada akhir tahun atau awal tahun mendatang.
"Virus tidak akan pergi, tetapi pandemi, tentu saja, akan segera berakhir. Saya yakin itu akan terjadi pada 2021," ucap Rinat Maksyutov, Direktur Jenderal Pusat Penelitian Virologi dan Bioteknologi Vector State Rusia.
Maksyutov, seperti dilansir Tass pada Senin (30/11/2020), mengatakan, pandemi akan berakhir ketika sebagian besar populasi melewatinya dan kekebalan kelompok yang cukup sudah terbentuk berkat adanya vaksinasi massal.
"Namun, akan salah untuk mengatakan bahwa Covid-19 dapat menghilang pada titik tertentu," sambung pria yang memimpin perusahaan pengembang vaksin tersebut.
Dia kemudian menyinggung mengenai dua vaksin buatan Rusia, yakni Sputnik V dan Epivaccorona. Menurutnya, harga dua vaksin tersebut tidak akan jauh berbeda. Harga Sputnik V telah dipatok USD 10 untuk pasar internasional per dosisnya, atau sekitar Rp.150 ribu.
"Biaya dua vaksin Covid-19 Rusia, Sputnik V dan Epivaccorona, praktis sama. Menurut informasi yang saya miliki, berdasarkan perhitungan fasilitas produksi, biaya (untuk satu dosis vaksin Sputnik V dan Epivaccorona) hanya sedikit berbeda," ungkapnya.
Dirinya menambahkan, bahwa sekitar 50 sukarelawan berusia lebih dari 60 tahun telah diinokulasi dengan vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan yang dia pimpin, sebagai bagian dari uji coba pasca-pendaftaran vaksin. "50 relawan berusia di atas 60 tahun telah diinokulasi. Uji coba terus berlanjut," tukasnya.tas