Salah satunya Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin.
"Kita harus akui bahwa ada kelompok kelompok Islam moderat pun yang ga jena dengan skb ini. Mohon maaf saya harus sebut nama misalnya Prof Din Syamsuddin mengatakan nggak perlulah ada isu radikalisme. kok tidak ada ancaman itu," kata Ridlwan, dalam acara diskusi di Jakarta, Sabtu (30/11/2019).
Menurut Ridlwan, obat yang paling manjur dalam menangkal radikalisme adalah
orang yang dinilai paling atau dapat diterima oleh kelompok itu. Lalu dia menganjurkan sebaiknya pemerintah menjadikan Din Syamsuddin sebagai juru penyembuh pihak-pihak yang teridentivikasi radikal.
"Kenapa tidak sebaliknya Prof Din Syamsudin diminta negara sebagai juru sembuh bagi kelompok-kelompok itu saya kira itu Perlu dicoba terima kasih," ucapnya.
"Jadi kalau kita ingin mengobati harus membuat atau menciptakan influencer influencer yang mendekati mereka itu diterima," timbalnya.