Persebaya mengakhiri tren negatif dengan kemenangan 3-2 atas PSM.
Pertarungan dua tim era perserikatan ini berjalan menarik sejak awal pertandingan. Persebaya Surabaya mencoba untuk tampil lebih menekan, terutama berusaha memanfaatkan absennya Wiljan Pluim di lini tengah PSM Makassar.
Persebaya akhirnya membuka keunggulan pada menit ke-25 lewat gol David da Silva. Mendapatkan umpan pendek dari Oktafianus Fernando, David da Silva melepaskan tembakan mendatar dari luar kotak penalti yang gagal diantisipasi oleh kiper PSM, Rivky Mokodompit.
Namun, PSM Makassar tetap bersemangat dalam memberikan perlawanan. Rizky Pellu pun membawa Juku Eja menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit ke-38.
Sebuah tembakan keras dari luar kotak penalti dilepas Rizky Pellu ke sudut atas kiri gawang Persebaya. Bola yang sulit dijangkau oleh Miswar Saputra sempat membentur mistar dan memantul ke dalam gawang Persebaya.
Hingga 45 menit pertama berakhir, kedudukan Persebaya Surabaya dan PSM Makassar berakhir imbang 1-1.
Persebaya Surabaya kembali meraih keunggulan saat babak kedua baru berjalan enam menit. David da Silva mencetak gol keduanya dalam laga ini setelah memaksimalkan umpan panjang Aryn Williams. Kontrol bola dengan dada yang bagus dilanjutkan oleh David da Silva dengan tendangan keras yang tak mampu dihalau Rivky Mokodompit yang membuat kedudukan berubah menjadi 2-1.
PSM Makassar dihukum penalti oleh wasit pada menit ke-65. Wasit melihat Rizky Pellu dan Ezra Walian yang berdekatan tampak tersentuh bola di bagian tangan. Diogo Campos yang menjadi eksekutor mampu melakukan tugasnya dengan baik dan membawa Persebaya unggul 3-1.
Namun, PSM kembali berhasil mencetak gol yang memperkecil ketinggalan menjadi 2-3 pada menit ke-80. Striker PSM yang juga merupakan mantan pemain Persebaya di putaran pertama Liga 1 2019, Amido Balde, menjadi pencetak gol lewat tandukan kerasnya yang mengarah ke pojok bawah gawang Persebaya.
Pada menit ke-88, wasit meniup peluit tanda penalti untuk PSM Makassar. Stoper Persebaya, Andri Muladi dianggap melanggar Ferdinand Sinaga di kotak terlarang. Marc Klok yang mengambil eksekusi gagal melakukannya dengan baik karena Miswar Saputra melakukan halauan dengan baik sehingga PSM batal menyamakan kedudukan.
Hingga pertandingan berakhir, kedudukan 3-2 untuk keunggulan Persebaya Surabaya tidak berubah. Dengan tambahan tiga poin ini, Bajul Ijo kini mengoleksi 35 poin dari 27 laga, jumlah yang sama dengan Bhayangkara FC. Sementara PSM Makassar tetap mengoleksi 36 poin dari 26 laga.
Dengan hasil ini, PSM kian memperpanjang rekor tak pernah menang di kandang lawan.
Tercatat sudah 13 laga away dijalani Marc Klok dan kawan-kawan. Hasilnya 9 kali kalah dan 3 kali seri.
Hasil tersebut membuat PSM Makassar tak beranjak dari posisi 9 klasemen dengan 36 poin. Begitu juga dengan Persebaya Surabaya masih di posisi 11 dengan 35 poin.Hanya kalah produktivitas gol dari Bhayangkara FC di posisi 10.
Usai laga, awak media mempertanyakan suara di luar yang gencar menyudutkan Darije, imbas tanpa kemenangan di kandang lawan. Pelatih berkebangsaan Bosnia itu diminta mundur.
Darije merespon hal tersebut. Menurutnya, kalau misalnya kalah di 10 perdandingan dan 3 imbang, maka ada yang salah dalam tim secara terstruktur.
"Jadi tidak ada rahasia, kita tidak menang satu laga pun. Karena kita tidak cukup bagus memenangkan laga tandang," katanya usai laga via rekaman MO PSM, Kamis malam.
Menurutnya, kenapa kadang-kadang timnya kalah dan menang. Tapi kalau bermain tandang, tidam memenangkan 1 pertandingan pun.
"Kita kehilangan kualitas memenangkan laga tandang. Terkait suara di luar sana.
“Saya adalah coach yang lebih serius. Kalau kamu bicarakan suara di luar sana. Berati tanyakan orang itu yang mengeluarkan suara itu," ujar Darije.