Pengemudi bernama Marthen itu, meregang nyawa usai dirawat di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono, menegaskan jika proyektil senjata api yang membuat Marthen tewas. Namun, jenisnya belum bisa diketahui hingga hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik (Labfor) Polri keluar.
"Belum keluar ya. Itu suatu proyektil. Sudah kita cek ke Labfor," ujar Argo kepada wartawan, Markas Polda Metro Jaya, Rabu (11/7).
Sementara, Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Komisaris Besar Polisi Edi Purnomo, mengatakan hasil autopsi jasad Marthen belum rampung. Keluarga korban sendiri telah menyetujui jasad korban diautopsi.
Sejauh ini, kata dia, hanya satu luka yang ditemukan tepatnya di bagian kepala. Terkait proses autopsi, pihaknya masih menunggu petugas Polres Metro Jakarta Selatan, selaku pihak yang menangani kasus.
"Iya belum (keluar hasil autopsi) karena kalau autopsi kan polisinya harus ikut. Nanti habis itu hasil dirapatin baru ketemu. Enggak bisa sendiri-sendiri, harus bersama," jelas dia.
Sebelumnya, supir truk bernama Marthen terkena peluru nyasar di Tol JORR arah Pasar Rebo-Cilandak, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (9/7). Akibatnya korban dirawat di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, hingga akhirnya menghembuskan nyawa.
Kejadian bermula kala Marthen bersama rekan melintas di jalan tol. Ia melintas menggunakan truk jenis fuso, yang memuat bangku jok bioskop. Peluru mengenai bagian tubuhnya saat korban melaju persis di depan proyek pembangunan Apartemen Izzara.
Korban yang terluka, kemudian dilarikan ke RS Fatmawati untuk mendapatkan perawatan medis, namun nyawanya tak tertolong.kik