"Saya tidak ingin tampak bodoh di depan kamera," ujar Putin dikutip harian Rusia, Kommsersant.
Putin menyatakan, dia akan menerima suntikan vaksin Covid-19 milik Sputnik V pada akhir musim panas atau musim gugur.
Dia menuai kritik pada Agustus 2020 setelah mengumumkan vaksin aman dan efektif meski hasil uji klinis belum diumumkan.
Dalam hasil yang akhirnya dipublikasikan pada awal Februari, terungkap efektivitas vaksin itu mencapai 92 persen.
Pekan lalu, Kremlin menuai kesuksesan ilmiah dan politik lewat publikasi di jurnal The Lancet, menghilangkan keraguan negara Barat.
Namun saat ditanya mengapa tidak mau disuntik, Putin beralasan dia sudah dijadwalkan untuk mendapat vaksinasi flu dan penyakit lainnya.
Pria yang sempat menjadi perdana menteri itu menuturkan, dia akan berkonsultasi dengan dokternya apakah dia bisa mendapat suntikan Sputnik V.
Sebabnya, "periode aktifnya" bakal segera dimulai yang membutuhkannya untuk melakukan sejumlah kunjungan atau menggelar pertemuan.
Sampai saat vaksinasi tiba, siapa pun yang hendak bertemu dengan sang presiden harus dikarantina selama dua pekan.
Kantor kepresidenan juga menerangkan, mereka menyediakan bilik disinfektan khusus bagi siapa pun yang hendak ke Kremlin.
Putin menuturkan, salah satu putrinya sempat mendapat suntikan dari Sputnik V sebelum diuji coba secara penuh.
Dia berujar kalau putrinya itu baik-baik saja.
"Saya tahu bakal efektif, membentuk imunitas kuat, dan sudah melewati berbagai tes," paparnya.
Kepala Institut Gamaleya selaku pengembang mengaku, dia sudah mendapat suntikan pada tahun lalu, dikutip Daily Mail Sabtu 13 Februari 2021.
Begitu virus corona mewabah, Putin memerintahkan militer dan sains bergerak cepat untuk mengembangkan obat penangkal.
Nama Sputnik V sendiri diambil dari nama satelit yang dikembangkan Uni Soviet saat era dominasi luar angkasa.dym