Adriana ternyata digorok oleh mantan pacarnya sendiri yang diketahui bernama Lorens Parera, seorang pria asal Sorong, Papua.
Mereka tadinya sudah berpacaran selama tiga tahun dan hampir menikah.
Parera tega membunuh lantaran sakit hati diputus cintanya secara sepihak. "Pelaku mengaku sudah tiga kali meminta maaf, tapi ditolak dan terjadilah pembunuhan itu," kata Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, Kamis (21/1/2021).
Parera dan Adriana sudah tiga tahun berpacaran. Perkenalan keduanya berawal ketika Adriana bekerja di Papua Paradise Eco Resort & Gangga Dibers di Raja Ampat, Papua Barat, Maret 2017 silam.
Di resor itu, Adriana dipercaya menjadi dive center manager. Sedangkan Parera yang asli Papua sebagai kapten speed boat milik resor.
Pada September 2017, Adriana memutuskan pindah ke Bali dan bekerja sebagaikonsultan pada perusahaan travel diving. Tak mau kehilangan kekasihnya, Parera pun turut serta dan bekerja di sebuah perusahaan speed boat ternama di Benoa.
Jansen mengatakan, hubungan pelaku dan korban mulai tidak harmonis sekitar sebulan terakhir. Adriana tidak menyukai perilaku Parera yang kerap mabuk-mabukan.
Andriana lalu meminta Parera mengembalikan motor miliknya. "Korban sempat mengancam akan lapor polisi jika motornya tidak dikembalikan," ungkap Jansen.
Puncaknya, Parera datang ke rumah korban untuk mengembalikan motor sekaligus minta maaf untuk ketiga kalinya. "Korban menolak dan memutuskan hubungan hingga membuat pelaku sakit hati," ujar Jansen.
Kasus di atas menambah daftar panjang kasus pembunuhan di Denpasar. Dalam satu bulan terakhir, tercatat tiga kasus pembunuhan terjadi.
Akhir pekan lalu, Sabtu (16/1/2021), perempuan asal Subang, Jawa Barat, Dwi Farica Lestari (23), tewas dibunuh di homestay di Jalan Tukad Batanghari Denpasar. Hingga kini pelaku belum tertangkap.
Akhir tahun lalu, tepatnya 31 Desember 2020, teller bank Ni Putu Widiastiti (24), dibunuh di rumahnya di Jalan Kertanegara Denpasar. Pelakunya adalah bocah berusia 14 tahun, Putu AHP.tar