Kalau tidak, keadaan normal baru di kota Cina tengah berpenduduk 11 juta itu jauh seperti kenyataan lama; mobil berdengung di jalan raya, trotoar ramai dengan pembeli, dan transportasi umum serta taman sibuk.
Bahkan klub malam di Wuhan kembali normal usai lockdown di tahun sebelumnya membuat kota tersebut bak kota mati.
Dikutip dari France24, klub malam besar di Wuhan bernama Super Monkey, dipenuhi para clubber yang sibuk menari hingga sesekali melepas masker mereka. Masker masih menjadi barang wajib yang digunakan, pemeriksaan suhu juga jadi syarat masuk klub malam tersebut.
Meski begitu, aturan tersebut tidak berjalan ketat. DJ dan pengunjung klub di sana santai melepas masker saat mengobrol dengan teman, menari, atau merokok.
Banyak dari mereka yang akhirnya merasa lega usai menjalani karantina dan perjuangan panjang melawan COVID-19. Bagi mereka, tahun lalu cukup melelahkan.
"Saya terjebak di dalam rumah selama dua atau tiga bulan. Wuhan, China, memerangi virus Corona dengan sangat baik, dan sekarang saya bisa keluar dengan tenang sepenuhnya," kata seorang pria berusia tiga puluhan, Xu, kepada AFP.
Mengutip laporan AFP, Jumat (22/1/2021), pada hari Sabtu pekan lalu, kota tempat COVID-19 pertama kali terdeteksi pada akhir 2019 menandai satu tahun sejak dikunci atau di-lockdown untuk menghancurkan wabah tersebut.
Itu adalah karantina pertamadan salah satu yang paling parah-virus corona di dunia, dengan transportasi ke dan dari kota ditutup pada 23 Januari.
Tujuh puluh enam hari ketakutan dan kepanikan terjadi sebelum bencana virus berhasil dikendalikan. Saat ini, rumah sakit dan apotek kosong dari pasien COVID-19, hari-hari panik tahun lalu sirna.
Kota itu telah bangkit kembali dan ingin segera beralih dari yang dikenal sebagai titik nol virus mematikan.
Tidak ada peringatan resmi dari penguncian pertama Wuhan yang direncanakan. Tapi sisa-sisa periode mimpi buruk itu masih terlihat.
Papan yang memblokir pasar makanan laut Huanan di pusat kota berfungsi sebagai penanda menakutkan dari kelompok kasus pertama yang diketahui sebelum virus menyebar di luar kendali, menyebar ke luar perbatasan China dan merenggut lebih dari dua juta nyawa di seluruh dunia.
Sementara jalan-jalan penuh lagi, masker pelindung wajah tetap menjadi pemandangan umum pengingat akan tindakan ketat yang masih diterapkan di sebagian besar negara saat kekhawatiran meningkat atas sejumlah wabah lokal.wh