Impor Jawa Timur Mencapai USD 2,34 Miliar, Terbesar dari Tiongkok

SURABAYA (Realita) - Nilai Impor Jawa Timur pada Agustus 2021 mencapai USD 2,34 miliar atau naik sebesar 9,94 persen dibandingkan Juli 2021. Angka ini meningkat sebesar 48,82 persen dibandingkan Agustus 2020.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Dadang Hardiwan, menyampaikan itu melalui meeting zoom dari kantornya di Surabaya, Rabu (15/9/2021).

Baca Juga: OJK Jatim Evaluasi Kinerja BPR dan BPRS Se-Jawa Timur

Dipaparkan, impor nonmigas Agustus 2021 mencapai USD 1,85 miliar atau naik 10,00 persen dibandingkan Juli 2021. Nilai impor nonmigas tersebut mengalami peningkatan sebesar 37,04 persen dibanding Agustus 2020.

Impor migas Agustus 2021 sebesar USD 496,44 juta atau naik sebesar 9,73 persen dibanding Juli 2021. Dibandingkan Agustus 2020, nilai tersebut juga mengalami peningkatan sebesar 118,75 persen.

Golongan barang utama impor nonmigas bulan Agustus 2021 adalah golongan gandum-ganduman (HS 10) sebesar USD 160,72 juta, berikutnya golongan barang besi dan baja (HS 72) senilai USD 148,71 juta dan golongan mesin-mesin/ pesawat mekanik (HS 84) sebesar USD 141,92 Juta.

Secara kumulatif, selama Januari - Agustus 2021, impor yang masuk ke Jawa Timur sebesar USD 17,20 miliar atau naik sebesar 32,52 persen dibandingkan Januari - Agustus 2020, yakni sebesar USD 12,98 miliar.

Negara asal barang impor nonmigas terbesar selama Januari - Agustus 2021 dari Tiongkok sebesar USD 3,88 miliar (28,64 persen), disusul dari Amerika Serikat sebesar USD 1,02 miliar (7,56 persen), dan dari Hongkong sebesar USD 670,72 juta (4,95 persen).

Impor nonmigas dari kelompok negara ASEAN sebesar USD 1,75 miliar (12,91 persen), sementara impor nonmigas dari Uni Eropa mencapai USD 866,53 juta (6,39 persen).

Baca Juga: BPS Jatim Diseminasikan Hasil Sensus Pertanian 2023

Sedangkan nilai ekspor Jawa Timur Agustus 2021 mencapai USD 1,98 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 16,96 persen dibandingkan Juli 2021. Nilai tersebut dibandingkan Agustus 2020 justru meningkat sebesar 37,97 persen.

Ekspor nonmigas Agustus 2021 mencapai USD 1,93 miliar atau meningkat sebesar 18,18 persen dibandingkan Juli 2021. Nilai tersebut dibandingkan Agustus 2020 naik sebesar 40,56 persen.

Ekspor migas Agustus 2021 mencapai USD 55,90 juta atau turun sebesar 13,57 persen dibandingkan Juli 2021. Nilai tersebut turun sebesar 15,54 persen jika dibandingkan Agustus 2020.

Golongan barang utama ekspor nonmigas Agustus 2021 adalah Lemak dan Minyak hewan/nabati (HS 15) dengan nilai sebesar USD 241,89 juta, disusul Tembaga (HS 74) dengan nilai sebesar USD 186,48 juta, serta Kayu dan barang dari kayu (HS 44) dengan nilai sebesar USD 151,30 juta.

Baca Juga: Kota Madiun Raih Anugerah Anindhita Wistara Data 2023 Dari BPS

Secara kumulatif, selama Januari - Agustus 2021, ekspor yang keluar Jawa Timur sebesar USD 14,59 miliar atau naik 15,32 persen dibandingkan Januari - Agustus 2020.

Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar pada Januari - Agustus 2021 adalah Amerika Serikat yang mencapai USD 2,16 miliar (dengan peranan 16,00 persen) disusul ekspor ke Jepang sebesar USD 2,06 miliar (dengan peranan 15,31 persen) dan ke Tiongkok sebesar USD 1,83 miliar (dengan peranan 13,61 persen).

Ekspor nonmigas ke kawasan ASEAN mencapai USD 2,39 miliar (dengan kontribusi sebesar 17,74 persen), sementara ekspor nonmigas ke Uni Eropa sebesar USD 1,16 miliar (dengan kontribusi sebesar 8,63 persen).gan

Editor : Redaksi

Berita Terbaru